Konsep Urban Scouting kembali mengemuka di Gerakan Pramuka DKI Jakarta. Hal ini muncul dalam arahan Gubernur DKI Jakarta selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Kwarda DKI Jakarta, Kak Anies Baswedan dalam Apel Hari Besar Pramuka ke-58, 31 Agustus 2019 di Monas. Menurut beliau yang dikutip dalam www.kumparan.com, konsep Urban Scouting perlu menjadi program prioritas dalam pembinaan Pramuka di DKI Jakarta.1
Konsep ini perlu dikembangkan dalam program kerja dilingkungan Gerakan Pramuka di DKI Jakarta agar dapat memberikan kesempatan kepada anggota muda untuk mengeksplorasi rasa ingin tahu sekaligus mengeksploitasi kemampuannya. Konsep Urban Scouting menjadi prioritas berkaitan dengan anggota muda yang berada dilingkungan kota megapolitan, perlu ditopang dengan proses pembelajaran yang mengacu pada kebutuhan anak-anak megapolitan. Kegiatan bagi anggota muda dapat terus menarik dan bermanfaat untuk diikuti. Terlebih tantangan kaum muda saat ini sangatlah besar terhadap permasalahan sosial yang terjadi di Jakarta.
Konsep Urban Scouting secara sederhana dapat dipahami sebagai konsep pendidikan kepramukaan yang disesuaikan dengan lingkungan masyarakat perkotaan yang umumnya bersifat heterogen. Urban sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan dengan berkenaan dengan kota; bersifat kekotaan; orang yang berpindah dari desa ke kota.2 Pemikiran ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, karena sejak tahun 1990-an pembahasan berkaitan dengan program-program mengenai Pramuka di perkotaan sudah sering dibahas.
Apabila melihat dari sisi sejarahnya, Lord Baden Powell terinspirasi mengembangkan pendidikan kepanduan setelah melihat bagaimana anak perkotaan di negaranya yang seperti tidak tertangani pendidikannya. Ada sesuatu yang kosong dari pendidikan anak-anak tersebut.
1 Lihat https://kumparan.com/@kumparannews/anies-minta-pramuka-dki-jakarta-prioritaskan-urban- scouting-1rlrpPQMwk4
2 Lihat https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/urban
Kemudian mereka dikumpulkan dan diperkenalkan dengan konsep kepanduan dalam bentuk kegiatan perkemahan di alam bebas. Dengan demikian, sebenarnya konsep Urban Scouting lebih kepada mengingatkan kepada para anggota dewasa, dalam hal ini para pembina, untuk terus mengamati dan mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan kaum muda. Terlebih, Lord Baden Powell dari awal sudah mengingatkan, “Ask The Boys”.
Kreativitas, inovasi, dan selalu menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi dilingkungan masyarakat menjadi hal penting bagi para pembina dalam mendampingi kaum muda agar mereka dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk dapat berperan seperti ini, tentu saja kita harus memahami terlebih dahulu tujuan, tugas pokok serta Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Kode Kehormatan Pramuka.
Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka hasil Munas Gerakan Pramuka 2018, Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka:
- Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
- Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
Lebih lanjut dalam pasal 4, Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa yang berkarakter agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik.
Untuk itu, seorang Pembina harus memahami nilai kepramukaan, prinsip dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan agar dapat mudah mengembangkan konsep Urban Scouting. Konsep dasar ini tercakup dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Namun, dalam implementasinya, Pembina membutuhkan pemahaman yang utuh melalui berbagai aktivitas pertemuan, baik itu diskusi dan praktik yang diselenggarakan Kwartir dan Gugusdepan.
Konsep Urban Scouting cukup banyak diulas oleh Kak Anis Ilahi melalui laman http://catatanredaksiensiklopediapramuka.blogspot.com/ Secara cukup mendetail Kak Anis
Ilahi memaparkan pandangannya yang dapat dilihat di http://catatanredaksiensiklopediapramuka.blogspot.com/2015/06/urban-scouting-antara- ketrampilan-hidup.html berkaitan dengan apa dan bagaimana mengenai Urban Scouting.
Saya pribadi melihat Urban Scouting relatif tidak jauh berbeda dengan pandangan yang disampaikan oleh Kak Anis Ilahi. Bahkan, sebagai pustakawan saya melihat kegiatan kepramukaan yang selama ini telah lama dikembangkan dapat tetap dikembangkan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang. Contoh yang bisa dikembangkan melalui program literasi informasi.
Selama ini, dalam konteks teknologi informasi dan komunikasi, kegiatan yang bernuansa urban scouting hanya berhenti sampai bagaimana anggota muda menyampaikan kegiatannya melalui media sosial, baik itu instagram, facebook, twitter, youtube dan lainnya. Namun, terpenting sebenarnya adalah bagaimana kaum muda memahami nilai-nilai yang terkandung dari kegiatan tersebut dan kemampuannya tersebut dapat bermanfaat untuk dirinya dan lingkungannya.
Hal ini selaras dengan kemampuan literasi informasi yang saat ini giat dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Komuikasi dan Informatika. Perpustakaan Nasional saat ini bertanggungjawab dalam pengembangan literasi masyarakat yang sekiranya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kemendikbud melalui Gerakan Literasi Sekolah. Adapun Kemkominfo fokus pada Gerakan Literasi Digital dan Media. Gerakan Pramuka memiliki peran besar sebenarnya untuk membantu pemerintah melalui konsep Urban Scouting ini.
Anggota Gerakan Pramuka sangat memungkinkan untuk menjadi orang yang literat. Karena dalam berlatih dan berkegiatan sangat ditekankan untuk memiliki kemampuan “membaca”, yaitu kemampuan untuk mengetahui dengan pasti bagaimana cara mendapatkan informasi yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Sebagai seorang yang berjiwa petualang, kemampuan untuk menetapkan, menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi secara efektif yang dibutuhkannya. Seorang anggota Pramuka perlu memiliki kemampuan seseorang untuk membaca, berbicara dan menulis, memahami dengan baik, mengeksplorasi pengetahuan lebih jauh dan mentransformasikan menjadi pengetahuan dan produk/jasa untuk meningkatkan kualitas hidup.
Seluruh latihan dan kegiatan kepramukaan pada dasarnya dalam konsep Urban Scouting membutuhkan kemampuan “membaca” tadi. Kegiatan traditional Scouting dapat dipadu padankan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini. Kemampuan membaca peta misalkan. Walaupun saat ini sudah dimudahkan dengan adanya Google Maps atau Waze, namun, seorang Pramuka harusnya dapat lebih mengeksplorasi lagi kemampuan membaca peta ini. Bahkan dari berbagai peta yang ada, seorang Pramuka sebenarnya dapat menghasilkan inovasi baru berkaitan dengan membaca peta tadi. Terlebih apabila kemampuan membaca peta ini ditunjang dengan kemampuan membaca jejak, kemampuan menaksir, kemampuan melakukan pengamatan dan kemampuan penyidikan. Kemampuan ini seluruhnya ada termaktub dalam Kecakapan Khusus yang ada dalam Gerakan Pramuka. Bisa jadi, atas kemampuan ini apabila dikembangkan secara mendalam, anggota muda tersebut dapat menjadi pakar Geospasial, sesuatu yang sangat dibutuhkan saat ini di pemerintahan.
Begitu pula, apabila anggota Gerakan Pramuka sejak awal sudah memelajari untuk tertarik “membaca alam”, mereka sudah diperkenalkan untuk selalu “penasaran” terhadap kondisi dilingkungannya, akan sangat mudah anggota muda tersebut memasuki dunia kerja. Anggota muda sudah diperkenalkan untuk melakukan analisis dengan pertanyaan “mengapa”. Bukan sekadar Apa dan Bagaimana. Dalam latihan dan kegiatan mereka sudah memahami tujuan dari kegiatan tersebut dan bersama-sama memahami atas kegiatan yang dilakukan. Kegiatan apel pembukaan dan apel penutupan dapat menjadi sarana untuk hal tersebut. Tentu, kegiatan apel ini seharusnya tidak harus kaku seperti upacara, namun menyesuaikan dengan karakteristik anggota muda yang ada dalam lingkungan tersebut.
Hal lain yang dapat dikembangkan dalam konsep Urban Scouting ini adalah upaya agar anggota Gerakan Pramuka jangan sampai tersesat di ranah informasi, bahkan terjebak hoax. Karena seorang anggota Gerakan Pramuka sudah dari awal diperkenalkan dengan nilai-nilai yang baik agar dapat menjadi warga negara yang baik dan untuk selalu bahagia, maka kemampuan untuk menyaring informasi yang berseliweran dilingkungannya sangat dibutuhkan. Bahkan, seorang anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi pendamping masyarakat untuk hal-hal tersebut sesuai dengan minatnya.
Ketika seorang Penegak aktif menjadi anggota Saka Bhayangkara, misalkan. Penegak tersebut dapat membantu masyarakat bagaimana cara menghubungi Polisi apabila mengalami permasalahan kriminal. Begitu pula ketika aktif menjadi anggota Saka Bhakti Husada,
seorang Pramuka Penegak dapat membantu mensosialisasikan program-program kesehatan masyarakat, bagaimana dalam memanfaatkan BPJS Kesehatan serta hal lainnya. Kemampuan-kemampuan melakukan pendampingan masyarakat ternyata sangat efektif dalam mengasah kemampuan berkaitan dengan soft skill. Lagi-lagi kemampuan ini sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja. Dari penjelasan tersebut, konsep Urban Scouting sangat relevan dengan kemampuan Literasi Informasi anggota Gerakan Pramuka. Kegiatan-kegiatan yang selama ini sudah baik dapat dikembangkan tidak hanya sekadar memiliki kemampuan teknis saja, namun juga seorang Pramuka DKI Jakarta dapat memahami betul atas apa tujuan dari aktifitas yang dia lakukan. Sesuatu yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kepramukaan. Dengan paham terhadap apa tujuan yang ingin dia kembangkan, memiliki kemampuan “membaca alam” yang baik, harapannya anggota Gerakan Pramuka tidak ada yang tersesat dalam hal-hal yang dilarang oleh agama, lingkungan dan negaranya.